Menyuruh seseorang melupakan suatu hal 'istimewa' yang pernah dialaminya, sama saja dengan menyuruhnya melupakan perhitungan 1+1=2. Seseorang bisa saja memaafkan kesalahan guru yang pertama kali mengajarkannya perhitungan tersebut ketika ia berada di Sekolah Dasar. Namun untuk melupakan apa yang telah beliau tanamkan untuknya tentang perhitungan 1+1=2? apa bisa? Yang sudah tertanam tentang 1+1=2 akan terus mutlak dipahami seperti itu. tidak akan pernah berubah bahkan terlupakan begitu saja. Begitu juga dengan hal ini. Dengan apa yang telah kamu lakukan untuk dimaafkan dan kamu 'tanamkan' di dalam otak ini untuk dilupakan, ternyata keduanya tidak sejalan.
Jangan pernah satukan permintaan maaf dan permintaan melupakan. Keduanya berbeda arti, berbeda isi, berbeda jalan. Memaafkan memang tidak mudah, namun juga tidak sulit karena di mana ada keinginan untuk memaafkan, berarti secara tidak langsung dari sana lah awal kita memasuki gerbang 'memaafkan'. Tetapi untuk melupakan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar