#83 selamat jalan, teman

Pagi-pagi saya dikejutkan dengan sms KM saya waktu SMA. Fandi. Dia bilang minta doanya buat Fajar, teman SMA juga yang sempet sekelas sama saya di kelas sepuluh, yang lagi koma di salah satu rumah sakit di Serang.

Belum cukup berita tentang koma'nya dia, saya pun dikejutkan untuk yang kedua kalinya pas barusan liat timeline home twitter yang rame ngomongin berpulangnya Fajar. Ya, Fajar udah berpulang. saya kaget. Cuma bisa duduk diem dan terkaget-kaget sendiri.

Gak banyak yang gue tau tentangnya. Dulu, waktu kelas sepuluh gue sempet sekelas sama dia. Waktu tugas drama pun, dia satu kelompok sama saya, dan beberapa teman yang lainnya. Dia termasuk cowok yang baik, asik diajak bekerjasama, gampang ketawa.

Cuma itu yang saya tau tentangnya, tapi itu positif. Dia juga jago fisika, saya masih inget setiap ulangan semesteran, ulangan akhir, sering nyontek pelajaran fisika, kimia, matematika ke dia. Dia jago hitung menghitung. Dan saya pun menyadari kekurangan saya dan memanfaatkan kepintarannya supaya saya dapet nilai bagus. But he's different with the other. Dia nggak pelit ngasih contekan itu ke gue, juga temen-temen yang lain..

Ternyata enggak pernah ada ruginya ketika kita, berusaha berbuat baik dengan teman dan yang lain. Berbuat baik as ourself. Berbuat baik tanpa peduli tentang cibiran dan pandangan miring orang lain yang melihat sebelah mata. Terkadang hidup nggak adil, tapi ternyata dibailk ketidakadilan itu ada keadilan.

Gak ada yang pernah tau kapan kita yang sedang asik menggunakan tubuh pinjaman milik-Nya habis waktunya. Kita nggak akan pernah tahu kapan kita tertidur lelap dan bangun di alam yang berbeda.

Kita nggak akan pernah tahu apakah setelah kepergian kita ke alam yang sebenarnya di sana, meninggalkan isak tangis dan kenangan yang gak akan dilupain oleh keluarga, teman, orang-orang yang pernah mengenal kita. Gal ada yang tau. saya pun gak tau gimana jadinya reaksi mereka, keluarga, temen, yang dulu sempet jadi pacar, yang dulu sempet kesel sama saya kalo saya, bertemu waktu dimana dunia yang sekarang jadi mimpi, dan dunia yang mimpi jadi nyata..

Dan saya tau kalo Fajar meninggalkan memori dan isak tangis di sini, keluarganya, mantan pacarnya, teman-temannya, orang yang pernah mengenal dia.

Tidur yang nyenyak teman :')
I always believe, Allah penentu segala yang baik.
Semoga kamu diterima di sisi-Nya, dalam damai. Amin..

0 comments:

Posting Komentar

 

Twitter Updates

Meet The Author