#23 asing

terdapat sedikit penyesalan yang masih membekas disini, didalam rongga dada yang kian menjalar mencemari otak. tadinya kukira hilang begitu saja. tidak ada lagi sesal. bebas lepas, tidak ada pertentangan maupun pergulatan batin yang selama ini menyita waktuku menjadi terbuang percuma.
penyesalan itu datang lagi. ketika mengetahui bahwa walaupun nyatanya kami terdapat dalam ruang yang saling berbeda, saling berlawanan, namun dihubungkan dengan media virtual -penyambung lidah kita dahulu- menunjukkan bahwa dia ada disana, muncul diantara deretan kotak kecil dan titik-titik hijau itu. rasanya dia seperti hadir dihadapanku saja.
kami memang sudah saling mengenal, tetapi kali ini jauh berbeda. tidak lebih dari dua sosok asing yang tidak pernah mengenal satu sama lain. kotak itu tidak lagi muncul. diam. akupun begitu. tidak ada yang memulai duluan. saling mempetahankan benteng egonya masing-masing.
nalar ini sepertinya belum bisa berpikir secara rasional, bagaimana bisa, mengapa dan seperti apa alasan dari semua sistematika cerita kemarin hingga saat ini. bagaimana semua itu bisa terangkai begitu acak, tidak bisa ditebak dan selalu penuh kejutan disetiap bagiannya.

sosok itu, kini menjelma menjadi sesuatu yang asing. begitu juga denganku. kami sama-sama asing.

0 comments:

Posting Komentar

 

Twitter Updates

Meet The Author