#5 titik titik

Satu jam lebih lima menit, gadis itu duduk terdiam. Matanya terpaku pada apa yang ditulisnya 5 bulan lalu, terselip diantara deretan draft yang panjang menjulang memenuhi layar komputernya. Sesak dirasakannya di dada. Menusuk tepat ulu hati ketika nama itu terpampang jelas, satu nama yang telah menebas keras satu emosi yang dia berikan kepadanya. Kepada nama itu

Satu emosi yang ia namakan cinta, terikat erat didalam satu ruang hati yang dulu membuncah..
5 Bulan lamanya ia menutup rapat-rapat semua sel-sel, partikel-partikel yang berujung pada nama itu. Tidak mudah. Tetapi ia bisa, berawal dari keyakinannya bahwa ia dapat terlepas bebas dari semua haru biru.

5 bulan lamanya..

Dan kini, ia mendapati nama itu lagi, terselip sedikit dari tumpukan draft yang belum sempat ia publikasikan kepada dunia. Draft tentang semua isi hatinya. Draft usang yang kini ia buka kembali.

Nama itu berada di tengah dalam satu kalimat. Diantara Kata 'untukmu' dan emoticon hati pada ujung kalimatnya.

Pipinya basah, matanya merah ketika tangan kanannya menekan kata 'delete' di ujung sebelah kanan draft.

Dengan apapun, semua memang bisa dihapus. Namun otak dan hati tidak pernah bisa bekerja untuk hal yang satu itu.

0 comments:

Posting Komentar

 

Twitter Updates

Meet The Author