Sleep Tight Baby O. I'm gonna miss you so badly.


Sekarang, Onyi bebas dari rasa sakit. Satu minggu lebih nggak makan, muntah dan diare bikin dia kurus kering akibat kekurangan cairan. Cuma mau minum yang itu pun saya bantu dari mangkuk kecil, biar dia minum. Pup dan pipisnya nggak normal. Yang biasanya pup dan pipis ke luar (entah di gundukan tanah mana), jadi pipis di pojok ruang tengah rumah saya. Akhirnya tiap dia udah nungging-nungging langsung dibawa supaya pipis di sana.

Lima hari pertama jantungnya berdegup gak karuan. Badannya juga panas. Awalnya juga dia nggak nafsu makan. Tiga hari belakangan ini untungnya suhu badannya normal lagi. Saya tahu, disaat kondisi kayak gitu Onyi seharusnya dibawa ke dokter hewan. Saya pun menginginkan hal itu. Tapi sayangnya dana yang saya miliki terbatas. Mama juga sama. Berat banget rasanya ngeluarin ratusan ribu rupiah hanya demi kucing. Andai saya udah punya penghasilan tetap, rasanya ratusan ribu nggak ada artinya kalau Onyi bisa sembuh di tangani orang yang tepat. Daydreaming.

Onyi gak pernah berubah. Setiap saya panggil namanya, dia selalu menyahut walaupun suaranya habis. Tapi, saya bisa dengar suara kecilnya yang ia coba keluarkan itu..

Saya sempet seneeeeeeeeng banget dua hari kemarin dia mau makan walaupun sedikit. Kebiasaannya dari dulu, setiap ada suara piring yang diambil dari rak atau suara pintu kulkas yang dibuka, walaupun sedang tidur, dia pasti bangun dan langsung lari ke meja makan. dia tau kalau kakaknya ini mau makan hihi. Begitu juga dengan kemarin. Dia langsung bangun walaupun akhirnya jatoh lagi karena nggak ada tenaga buat jalan :( 

Nyesel banget kenapa kemarin saya harus pergi disaat Onyi sedang kritis. Kalau boleh milih antara pergi atau nggak, saya pasti milh stay di rumah. Tapi ada satu dua hal yang nggak boleh saya tinggal, karena ini menyangkut tanggung jawab dalam organisasi yang saya ikuti di kampus.

Satu hal yang nggak akan pernah saya lupa. Di Sabtu pagi, Onyi mengeong ketika saya keluar dari kamar. Tiga kali. Posisi tidurnya nggak jauh dari pintu kamar. Saya tahu dia ngucapin 'Selamat pagi', atau 'Saya di sini', atau mungkin ucapan selamat tinggal sebelum saya pergi ke luar. Sayangnya, saya nggak tahu apa-apa kalau di hari itu juga terakhir kalinya saya liat dan manggil Onyi disaat saya bangun tidur. Kamu tahu, hal paling pertama yang saya lakuin setiap hari ketika bangun tidur adalah mencari Onyi. Sekarang, saya nggak bisa lakuin hal itu lagi :')

Banyak banget yang bilang kalau sikap saya sama seekor kucing ini berlebihan. Tapi, sayang sekali. They just don't know anything..

Nggak tega dengan kondisi Onyi, saya sempet minta sama Tuhan untuk ambil dia aja. Supaya bebas, sakitnya hilang. Ternyata Tuhan memang sayang banget sama Onyi. Minggu pagi Onyi pulang. Saya cuma nyesel kenapa saya nggak ada di sana ketika Onyi pulang :=(

Onyi udah pulang. Tidur dengan tenang.

Sekarang saya merasa kehilangan..

0 comments:

Posting Komentar

 

Twitter Updates

Meet The Author