Perjalanannya
masih panjang. Sudah empat bulan Lily menempuh perjalanan, sendirian. Tak
berhenti, terus berjalan. Berjalan, berjalan, terus berjalan tetapi jalanan
masih saja tampak lengang. Masih tak ada bangunan, tak ada tanda-tanda
kehidupan. Ia belum tahu ke mana harus menepi dan mengakhiri perjalanan. Mobilnya
terus berjalan seakan tidak ada tujuan.
Lily
mulai lelah, tetapi ia harus terus berjalan menuju tempat yang selama ini ia
perjuangkan. Semakin hari staminanya berkurang. Wajahnya tak lagi riang. Semangatnya
yang dulu setinggi gunung Sinai kini perlahan menghilang. Lily butuh obat untuk
terus bertahan, terus hidup, terus berjalan. Lily butuh obat mujarab. Lily
butuh Tuhan.
0 comments:
Posting Komentar