hari ini Serang diguyur hujan lama sekali. Sabtu dan hujan. How lucky I am, sengaja membebaskan diri dari rutinitas. walaupun uas masih tiga hari lagi mulai Senin lusa nanti. I just act like nothing happened. bersantai ria di kamar dengan beberapa film di notebook, dan hujan di luar jendela. lembab, dingin. Saya selalu suka bunyi hujan di dalam momen santai seperti ini. ritmenya, terutama harum hujan. ternyata bau hujan ada istilahnya, waktu itu sempet liat di twitter. Tapi sayangnya lupa.
meringkuk manis di balik jendela sambil liat butiran hujan di luar itu menenangkan. sayangnya view di luar cuma tembok tok. but that's not a big problem anyway.
pernah gak sih setiap kalian liat hujan, tiba-tiba teringat sesuatu di masa lampau? Saya pikir, ajaibnya hujan, hawanya bikin orang ngelamun. dan otomatis memori-memori lamanya bermunculan seketika. hehe mulai sotoy ☺v
kalo saya, selalu begitu.
Banyak hal yang terjadi waktu dulu, yang berkaitan dengan hujan. mulai dari saya masih kecil sampe remaja transisi dewasa ini.
Salah satu yang saya sangat rindukan itu, main hujan-hujanan waktu cilik.
Waktu SD saya selalu suka hujan. Setiap hujan turun, saya bareng Ina (adek saya) langsung melucuti baju dan celana, sampe tinggal kaos singlet dan celana strit (gue bingung penulisan celana strit kayak gimana. strit atau street? entahlah) trus meluncur keluar rumah sambil loncat-loncatan girang main air hujan.
Gak cuma kami berdua, temen-temen sekitar rumah juga melakukan hal yang sama. Ekspedisi keliling blok rumah, main genangan air yang meninggi, duduk-duduk di situ sambil cekakak cekikik, tiduran ngadep langit sambil liat hujan yang jatuh. In that case, tumpahan butiran air yang jatuh seakan melambat. Gak percaya? Coba aja. You'll see...
Kalo udah begitu, kami jadi lupa waktu. Terlalu asik sama dunia kami sendiri. Kalo orang dewasa selalu senang ketika hujan berhenti, kami malah sebaliknya. Biasanya ketika hujan deras berubah jadi gerimis kecil, kami suka nyanyi nyanyian pengundang hujan. "ULUK ULUK UJAN GEDE.. ULUK ULUK UJAN GEDE..."
that was soo random, saya sendiri gak tau apa artinya uluk-uluk. Gak tau itu lagu diciptain sama siapa. Yang saya kangenin dari semua itu, saya gak malu pake baju minim sekalipun. Meskipun cuma pake kaos singlet dengan jiplakan tetek kemana-mana ketika basah, ga ada yang usil. Lah namanya juga anak-anak -__- saya kangen perasaan senang ketika dingin, basah, bunyi ujan, aromanya bercampur dan sayabermain-main di dalamnya tanpa khawatir bakal sakit. Tanpa khawatir bedak bakal luntur atau sepatu basah, atau tas keujanan.
Kalo udah segede ini doing sumthin stupid kayak gitu apa rasanya. Mengutip twitnya Diane Birch tadi siang, Being In Adult Really Sucks. Ya memang. Menjadi orang dewasa rasanya naif. Terlalu banyak mengkhawatirkan sesuatu yang seharusnya gak mesti dikhawatirkan.
I am in love with your blog layout! xxx
BalasHapusdear Jess, thanks anyway.
BalasHapusI do love ur blog too :)
itu... ituuu
BalasHapusfotonya kok serem :O
hai, kunjungan perdana :D
kalo mau liat blog gue, kemari aja http://kurniawanreza.blogspot.com/
halo reza :D
BalasHapusgue pilih foto yang serem itu karena menyangkut dengan 'Being In Adult Really Sucks' lho. haha thanks for comin. I'll visit yours later :)